BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Menurut para ahli biologi, virus
merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati.
Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya
mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel
hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan
dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada
tanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897)
menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth
diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever),
Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935)
berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus
terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus
disebut virology.
B.Tujuan
Penulisan
·
Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan virus.
·
Untuk Mengetahui Penyakit apa yang disebabkan
oleh virus.
·
Untuk mengetahui Perana virus bagi manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Virus
Virus adalah
parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan
selular untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada
partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan
banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage
digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan
organisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya virus mengandung sejumlah
kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.
Virus sering
diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan
fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus
influensa dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus
mosaik tembakau/TMV).
Virus merupakan
organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri.
Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.
Perbedaan
virus dengan sel hidup
v Sel hidup
1
memiliki
2 tipe asam nukleat sekaligus.
2
dapat
mereproduksi semua bagian selnya
3
memiliki
system metabolisme
v
Virus
1
hanya
memiliki 1 tipe asam nukleat
2
tidak
dapat mereproduksi semua bag. Selnya, virus hanya mereproduksi materi genetik
dan selubung proteinnya.
3
tidak
memiliki system metabolisme , oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan
bereproduksi tanpa adanya sel inang.
Partikel virus mengandung DNA
atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau ganda. Bahan genetik
kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan
kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut diselubungi
lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik) atau
heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.
Untuk
virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)
terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap
protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang
sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut
nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan
lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh
virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam
pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Kapsid
virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu
berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi
dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus
yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan
untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu
sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4,
butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid
sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya
protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Partikel
lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen,
sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.
B.Sejarah penemuan
·
Virus telah
menginfeksi sejak jaman sebelum masehi, hal tersebut terbukti dengan adanya
beberapa penemuan-penemuan yaitu laporan mengenai infeksi virus dalam hieroglyph
di Memphis, ibu kota Mesir kuno (1400SM) yang menunjukkan adana penyakit poliomyelitis, selain itu, Raja Firaun Ramses V meninggal
pada tahun 1196 SM dan dipercaya meninggal karena terserang virus Smallpox.
- Pada jaman sebelum masehi, virus endemik yang cukup terkenal adalah virus Smallpox yang menyerang masyarakat cina pada tahun 1000. Akan tetapi pada pada tahun 1798 , Edward Jenner menemukan bahwa beberapa pemerah susu memiliki kekebalan terhadap virus pox. Hal tersebut diduga karena Virus Pox yang terdapat pada sapi, melindungi manusia dari Pox. Penemuan tersebut yang dipahami kemudian merupakan pelopor penggunaan vaksin.
- Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert Koch mengemukakan suatu "germ theory" yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab penyakit. Pada saat itu juga terkenal Postulat Koch yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu :
1. Agen penyakit harus ada di dalam
setiap kasus penyakit
2. Agen harus bisa diisolasi dari inang
dan bisa ditumbuhkan secara in vitro
3. Ketika kultur agen muri
diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang rentan maka ia bisa menimbulkan
penyakit
4. Agen yang sama bisa di ambil dan
diisolasi kembali dari inang yang terinfeksi tersebut
- Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
- Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan.Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit. Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil. Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron
- pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska. Pada tahun 1911, Peyton Rous menemukan jika ayam yang sehat diinduksi dengan sel tumor dari ayam yang sakit, maka pada ayam yang sehat tersebut juga akan terkena kanker. Selain itu, Rous juga mencoba melisis sel tumor dari ayam yang sakit lalu menyaring sari-sarinya dengan pori-pori yang tidak dapat dilalui oleh bakteri, lalu sari-sari tersebut di suntikkan dalam sel ayam yang sehat dan ternyata hal tersebut juga dapat menyebabkan kanker. Rous menyimpulkan kanker disebabkan karena sel virus pada sel tumor ayam yang sakit yang menginfeksi sel ayam yang sehat. Penemuan tersebut merupakan penemuan pertama virus onkogenik, yaitu virus yang dapat menyebabkan tumor. Virus yang ditemukan oleh Rous dinamakan Rous Sarcoma Virus(RSV).
- Pada tahun 1933, Shope papilloma virus atau cottontail rabbit papilloma virus (CRPV)yang ditemukan oleh Dr Richard E Shope merupakan model kanker pertama pada manusia yag disebabkan oleh virus. Dr Shope melakukan percobaan dengan mengambil filtrat dari tumor pada hewan lalu disuntikkan pada kelinci domestik yang sehat, dan ternyata timbul tumor pada kelinci tersebut.
- Wendell Stanley merupakan orang pertama yang berhasil mengkristalkan virus pada tahun 1935. Virus yang dikristalkan merupakan Tobacco Mozaic Virus (TMV). Stanley mengemukakan bahwa virus akan dapat tetap aktif meskipun setelah kristalisasi.
C.Struktur dan anatomi virus
![http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6d/Tobacco_mosaic_virus_structure.png/250px-Tobacco_mosaic_virus_structure.png](file:///C:/DOCUME%7E1/ISTHY/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg)
Virus merupakan organisme subselular yang karena
ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring
bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat
dengan mikroskop cahaya.
Genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom
virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda,
atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk
linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang
terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik
kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan
kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh
suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung
tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa
berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks
dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.
Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
Untuk virus berbentuk heliks, protein
kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom
virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung
dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer.
Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid.Pada virus
campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang
didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada
selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan
pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
![http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/16/Varicella_%28Chickenpox%29_Virus_PHIL_1878_lores.jpg/170px-Varicella_%28Chickenpox%29_Virus_PHIL_1878_lores.jpg](file:///C:/DOCUME%7E1/ISTHY/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg)
Beberapa jenis virus memiliki unsur
tambahan yang membantunya menginfeksi inang.Virus pada hewan memiliki selubung
virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung
protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain
protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim
di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada
"kepala" kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag
untuk menempel pada suatu bakteri. Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat
transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab
dalam mekanisme penginfeksian sel inang.
D.Macam-macam infeksi virus
Virus dapat menginfeksi inangnya dan
menyebabkan berbagai akibat bagi inangnya.Ada yang berbahaya, namun juga ada
yang dapat ditangani oleh sel imun dalam tubuh
sehingga akibat yang dihasilkan tidak terlalu besar.
1
Infeksi Akut
infeksi akut merupakan infeksi yang berlangsung dalam jangka waktu cepat namun dapat
juga berakibat fatal. Akibat dari infeksi akut adalah :
§ Sembuh tanpa kerusakan (Sembuh
total)
§ Berlanjut kepada infeksi kronis
§ Kematian
2
Infeksi
Kronis
Infeksi kronis merupakan infeksi
virus yang berkepanjangan sehingga ada resiko gejala penyakit muncul
kembali.Contoh dari infeksi kronis adalah :
E.Replikasi virus
Replikasi virus terdiri atas
beberapa tahapan-tahapan yaitu pelekatan virus, penetrasi, pelepasan mantel,
replikasi genom dan ekspresi gen, perakitan, pematangan, dan pelepasan.
Pelekatan Virus
Reseptor virus, 1. poliovirus reseptor (PVR), 2. CD4 (HIV), 3. carcinoembryonic antigen, 4. ICAM-1 (Rhinovirus), 5. VLA-1 integrin (echovirus), 6. LDL reseptor (rhinovirus),7. aminopeptidase N (coronavirus), 8. sialic acid (influenza), 9. cationic amino acid transporter (MLV), 10. sodium-dependent phosphate transporter
Pelekatan virus merupakan proses
interaksi awal antara partikel virus dengan molekul reseptor pada permukaan sel inang. Pada tahap ini, terjadi
ikatan spesifik antara molekul reseptor seluler dengan antireseptor pada virus.
Beberapa jenis virus memerlukan molekul lainnya untuk proses pelekatan yaitu koreseptor.Molekul
reseptor yang target pada permukaan sel dapat berbentuk protein (biasanya glikoprotein) atau residu karbohidrat yang terdapat pada glikoprotein atau glikolipid. Beberapa
virus kompleks seperti poxvirus dan herpesvirus memiliki
lebih dari satu reseptor sehingga mempunyai beberapa rute untuk berikatan
dengan sel.
Reseptor virus
mempunyai beberapa kelas yang berbeda :
·
molekul immunoglobulin-like superfamily
·
reseptor terkait membran
·
saluran dan transporter transmembran
Beberapa contoh virus beserta reseptor yang
dimiliki :
- Human Rhinovirus (HRV)
![http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/5f/ICAM-1.png/150px-ICAM-1.png](file:///C:/DOCUME%7E1/ISTHY/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif)
10 serotipe dari HRV
menggunakan ICAM-1 sebagai reseptor, sepuluh serotipe lainnya menggunakan
protein yang beruhubungan dengan LDL reseptor.
- Poliovirusmempunyai reseptor virus berupa protein membran integral yang juga anggota dari molekul superfamily immunoglobulin. Reseptor ini memiliki tiga domain yaitu satu berupa variabel dan dua konstan.
- Virus influenza
Virus ini mempunyai dua tipe spike glikoprotein pada permukaan partikel virus yaitu hemagglutinin (HA) dan neuraminidase. HA akan
berikatan dengan reseptor virus influenza yang berupa asam sialat (N-asetil
neuraminic acid).
virus ini
berikatan dengan muatan negatif dari moieties asam sialat yang ada
pada rantai oligosakarida yang secara
kovalen berikatan dengan glikoprotein pada permukaan sel.
adanya asam
sialat pada hampir semua jenis sel menyebabkan virus influenza bisa berikatan dengan banyak tipe sel.
Penetrasi
Penetrasi terjadi pada waktu yang sangat singkat
setelah pelekatan virus pada reseptor di membran sel. Proses ini memerlukan energi Tiga mekanisme yang
terlibat:
Translokasi virus
`Proses
translokasi relatif jarang terjadi diantara virus dan mekanisme belom
sepenuhnya dipahami benar, kemungkinan diperantarai oleh protein di dalam virus kapsid dan reseptor membran spesifik.
- Endositosis virus ke dalam vakuola intraseluler
proses endositosis merupakan mekanisme yang sangat umum sebagai jalan
masuk virus ke dalam sel. Tidak diperlukan protein virus spesifik selain yang
telah digunakan untuk pengikatan reseptor.
- fusi dari envelope dengan membran sel (untuk virus yang berenvelope)
Proses fusi
virus berenvelop dengan membran sel baik secara langsung maupun dengan
permukaan sel maupun mengikuti endositosis dalam sitoplasma. Diperlukan adanya protein fusi spesifik
dalam envelop virus, misalnya : HA influenza dan glikoprotein transmembran (TM)
Rhinovirus.
Mekanisme
Pelepasan Mantel
Tahap ini terjadi setelah proses penetrasi dimana
kapsid virus baik seluruhnya maupun sebagian dipindahkan ke dalam sitoplasma
sel inang. Pada tahap ini genom virus terekspos dalam bentuk kompleks
nukleoprotein. Dalam beberapa kasus, tahap ini berlangsung cukup sederhana dan
terjadi selama fusi pada membran virus dengan membran plasma. untuk virus lainnya, tahap ini merupakan proses
multistep yang melibatkan jalur endositosis dan membran nukleus.
Replikasi Genom dan Ekspresi Gen
7 Klasifikasi
Baltimore.
Strategi replikasi dari beberapa
virus tergantung pada material genetik alami dari virus tersebut. Dalam hal
ini, virus dibagi dalam 7 kelompok seperti pengelompokan [[David Baltimore].
Proses ekspresi gen akan menentukan semua proses infeksi virus (akut, kronis,
persisten, atau laten).
Kelas I :
DNA Utas Ganda
Kelompok ini dibagi menjadi dua kelompok :
1. Replikasi terjadi di inti dan
relatif tergantung kepada faktor-faktor seluler (Adenoviridae, Polyomaviridae,
Herpesviridae).
2. Replikasi terjadi di sitoplasma (Poxviridae).
virus ini melibatkan semua faktor-faktor yang penting untuk transkripsi dan
replikasi dari genomnya, dan kebanyakan tidak tergantung pada perangkat
replikasi dari inangnya.
·
Kelas
II : DNA Utas Tunggal
Replikasi terjadi di dalam nukleus,
melibatkan bentuk utas ganda intermediate sebagai cetakan untuk sintesis utas
tunggal DNA turunannya (Parvoviridae).
- Kelas III : RNA Utas Ganda
Virusnya memiliki genom yang
tersegmentasi. masing-masing segmennya ditranskripsi secara terpisah untuk
menghasilkan monosistronik mRNA individual. contoh : Reoviridae.
·
Kelas
IV : RNA Utas Tunggal (+)
Virus dengan polisistronik mRNA
dimana kelas ini genom RNA membentuk mRNA yang ditranslasikan untuk membentuk
suatu polyprotein yang dipecah membentuk protein matang. Contoh : Picornaviridae.
·
Kelas
V : RNA Utas Tunggal (-)
Genom pada kelas ini dibagi menjadi
dua tipe :
1. Genom tidak bersegmen (Rhabdoviridae),
Tahap pertama dalam replikasi adalah transkripsi dari genom RNA utas (-) oleh
virion RNA-dependent RNA polimerase untuk menghasilkan monosistronik
mRNA yang juga sebagai cetakan untuk replikasi genom.
2
Genom
bersegmen (Orthomixoviridae), replikasi terjadi di dalam nukleus dimana
monosistronik mRNA untuk masing-masing gen virus dihasilkan oleh transkriptase
virus. Kelas VI : RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA Intermediate
·
Genom
Retrovirus RNA utas tunggal (+) bersifat diploid dan tidak dipakai secara
langsung sebagai mRNA tetapi sebagi template untuk reverse transkriptase
menjadi DNA.
·
Kelas
VII : DNA Utas Ganda dengan RNA Intermediate
Virus kelompok ini bergantung kepada
reverse transkriptase, tetapi berbeda dengan retrovirus, prosesnya terjadi di
dalam partikel virus selama maturasi (Hepadnaviridae).
Perakitan,Pematangan, dan Pelepasan
virus dari dalam sel inangnya
Perakitan
merupakan proses pengumpulan komponen-komponen virion pada bagian khusus di
dalam sel. Selama proses ini, terjadi pembentukan struktur partikel virus.
Proses ini tergantung kepada proses replikasi di dalam sel dan tempat di mana virus melepaskan diri
dari sel. mekanisme perakitan bervariasi untuk virus yang berbeda-beda.
Contoh : proses perakitan Picornavirus, Poxvirus, dan Reovirus terjadi di sitoplasma, sementara itu proses perakitan Adenovirus , Poliovirus, dan Parvovirus terjadi di nukleus.
Pematangan
Pematangan merupakan tahap dari siklus hidup virus
dimana virus bersifat infeksius. Pada tahap
ini terjadi perubahan struktur dalam partikel virus yang kemungkinan dihasilkan
oleh pemecahan spesifik protein kapsid untuk menghasilkan produk yang matang. Protease virus dan enzim seluler
lainnya biasanya terlibat dalam proses ini.
Pelepasan
Semua virus kecuali virus tanaman melepaskan diri dari
sel inang melalui dia mekanisme :
- untuk virus litik (semua virus non-selubung), pelepasan merupakan proses yang sederhana, dimana sel yang terinfeksi terbuka dan virus keluar.
- untuk virus berselubung, diperlukan membran lipid ketika virus keluar dari sel melewati membran , proses ini dikenal sebagai budding.
Proses
pelepasan partikel virus kemungkinan bisa merusak sel(Paramyxovirus, Rhabdovirus, dan Togavirus) , dan
kemungkinan sebagian lagi tidak merusak sel (Retrovirus).
F.Klasifikasi virus
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme
dan cara penyebaran, dan genomik fungsional.
·
Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein membran terluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :
Berdasarkan
tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:
·
Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan
alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
1
Virus Tipe I
= DNA Utas Ganda
2
Virus Tipe
II = DNA Utas Tunggal
3
Virus Tipe
III = RNA Utas Ganda
4
Virus Tipe
IV = RNA Utas Tunggal (+)
5
Virus Tipe V
= RNA Utas Tunggal (-)
6
Virus Tipe
VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
7
Virus Tipe
VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
Menurut
klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas
Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International
Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan
struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya
virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
a.Virus
DNA mempunyai beberapa famili:
1
Famili
Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2
Famili
Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3
Famili
Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4
Famili
Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5
Famili
Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6
Famili
Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
b.
Virus RNA mempunyai beberapa famili:
1
Famili
Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2
Famili
Reoviridae seperti genus Reovirus
3
Famili
Togaviridae seperti genus Alphavirus
4
Famili
Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5
Famili
Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6
Famili
Retroviridae seperti genus Leukovirus
7
Famili
Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8
Famili
Arenaviridae seperti genus Arenavirus
G.Contoh-contoh virus
Virus RNA
Virus RNA
merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah
virus kelas III, IV, V, dan VI. Beberapa contoh familia virus yang
termasuk ke dalam kelompok ini adalah Retroviridae, Picornaviridae,
Orthomixoviridae, dan Arbovirus.
Retroviridae
Retroviridae
merupakan virus berbentuk ikosahedral. Virus ini memiliki genom RNA berjumlah dua buah yang keduanya identik dan
memiliki polaritas positif yang nantinya akan
diekspresikan menjadi enzim polimerase yang unik yaitu reverse traskriptase yang berguna
untuk mengubah RNA menjadi DNA. DNA yang dihasilkan nantinya akan berintegrasi
ke dalam DNA sel inang sebagai provirus. Virus ini termasuk ke dalam virus yang
ganas, dapat menyebabkan penekanan sistem kekebalan
tubuh
dan juga tumor. Sifatnya yang
ganas tersebut disebabkan salah satunya karena virus ini mudah mengalami mutasi.
Salah satu genus dari famili ini yang paling terkenal adalah genus Lentivirus, yang contoh
spesiesnya adalah HIV 1 dan 2.
Picornaviridae
Picornaviridae
merupakan berukuran kecil. Virus ini memiliki genom RNA dengan polaritas
positif sehingga termasuk virus kelas IV dalam klasifikasi Baltimore. Virus
dalam famili ini mampu menyebabkan banyak penyakit pada manusia, diantaranya
adalah penyakit polio yang disebabkan oleh Poliovirus dan flu ringan yang
disebabkan oleh Rhinovirus.
Orthomixoviridae
Orthomoxoviridae
merupakan virus yang memiliki selubung dengan materi genetik RNA bersegmen berpolaritas negatif sehingga virus ini
termasuk dalam kelas V dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khan dari virus ini
adalah virus ini memiliki protein permukaan yang
merupakan antigen utama yaitu Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA). Hemmaglutinin merupakan bagian
virus yang menempel pada sel target oleh sebab itu antibodi terhadap
hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi virus. Neuraminidase berperan untuk
melepaskan virion dari sel oleh sebab itu antibodi terhadap NA dapat
menekan tingkat keparahan infeksi virus.
Virus ini di klasifikasikan menjadi empat kelompok
yaitu :
- Influenza tipe A
Influenza tipe A merupakan virus
yang menginfeksi berbagai spesies baik manusia, burung (burung liar, ternak,
domestik), babi, kuda, anjing, dan mamalia air(anjing laut dan paus). Virus
influenza tipe A dapat mengalami antigenic drift dan antigenic shift.
Antigenic drift adalah terjadinya mutasi pada gen yang menyandikan protein
Hemmaglutinin. Hal tersebut menyebabkan antibodi yang ada tidak dapat
mengenalinya lagi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya endemik musiman.
Antigenic shift adalah munculnya subtipe barus virus influenza yang disebabkan karena penggabunggan genetik antara manusia dengan virus hewan atau dengan transmisi langsung dari hewan unggas ke manusia. karena tidak ada atau sedikitnya imunitas terhada virus baru, maka pandemik dapat terjadi.
Antigenic shift adalah munculnya subtipe barus virus influenza yang disebabkan karena penggabunggan genetik antara manusia dengan virus hewan atau dengan transmisi langsung dari hewan unggas ke manusia. karena tidak ada atau sedikitnya imunitas terhada virus baru, maka pandemik dapat terjadi.
- Influenza tipe B
- Influenza tipe C
- Tick-Borne Influenza virus ini merupakan virus yang berasal dari kutu.
Arboviruses
Arbovirus
merupakan singkatan dari ARthropoda-BOrne virus yaitu virus yang berasal dari
kelompok Arthropoda. Arbovirus dibagi menjadi empat
famili yaitu :
- Togaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Rubellavirus. - Flaviviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Hepatitis C virus dan Denguevirus yang penyebabkan penyakit demam berdarah dengue. - Bunyaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California encephalitis virus (CE) yang menyebabkan penyakit encephalitis pada manusia. - Reoviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah reovirus yang menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang menyebabkan diare epidemik pada anak-anak.
Virus DNA
Virus DNA merupakan virus yang
memiliki materi genetik berupa DNA, kelompok
yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII. Beberapa
contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
Herpesviridae, Parvoviridae, dan Poxviridae.
Herpesviridae
Herpesviridae merupakan kelompok
virus berukuran besar dengan materi genetik DNA utas ganda sehingga
dikelompokkan ke dalam kelas 1 dalam klasifikasi baltimore. Virus dalam
kelompok ini dapat menyebabkan penyakit ganas dan juga dapat menyebabkan
kelainan pasca kelahiaran pada bayi. Herpesviridae terbagi ke dalam beberapa
genus, yaitu :
1
Alpha Herpesvirus
Virus yang
termasuk dalam kelompok Alpha herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang
akut dengan gejala yang muncul saat itu juga. infeksi virus ini bersifat laten persisten disebabkan karena kemampuan genom virus ini untuk berintergrasi dengan sel
inang. jika kondisi inang sedang lemah, maka ada kemungkinan penyakit dapat
muncul kembali pada tempat yang sama.
contoh dari virus ini adalah Herpes simplex tipe 1 dan 2 dan Varicella zoster(VZ) virus.
contoh dari virus ini adalah Herpes simplex tipe 1 dan 2 dan Varicella zoster(VZ) virus.
2
Beta Herpesvirus
Virus yang
termasuk dalam kelompok beta herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang
akut akan tetapi tidak ditemukan gejala pada carrier. virus ini menyebabkan infeksi pada bayi dan perkembangan abnormal (penyakit kongenital).
contoh dari virus ini adalah Cytomegalovirus.
contoh dari virus ini adalah Cytomegalovirus.
3
Gamma Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan penyakit limphopoliperatif jinak dan ganas.
contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr virus.
Virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan penyakit limphopoliperatif jinak dan ganas.
contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr virus.
Parvoviridae
Parvoviridae merupakan virus dengan DNA utas
tunggal polaritas positif atau negatif sehingga termasuk dalam kelas II dalam
klasifikasi Baltimore. Virus ini tidak memiliki selubung virus dan
merupakan virus manusia yang berukuran paling kecil. Virus merupakan virus yang
tidak sempurna sehingga perlu berasosiasi dengan adenovirus sehingga
sering disebut Adeno-Associated Virus(AAV). Salah satu contoh kelompok
ini adalah virus B-19 yang dapat
menyebabkan cacat atau keguguran pada janin.
Poxviridae
Poxviridae merupakan virus dengan
materi genetik DNA untai ganda sehingga virus ini di termasuk dalam
kelas I dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khas dari virus ini adalah virus ini memiliki morfologi besar dan
kompleks.Virus yang terkenal dalam kelompok ini adalah Smallpox. Smallpox cukup terkenal karena menimbulkan pandemik yang sangat besar diseluruh dunia. sekarang virus
Smallpox sudah dimusnahkan.
H.Ciri-ciri virus
Kata virus
berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Ilmu yang mempelajari tentang
virus disebut virology. Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme
peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Virus ini dapat digolongkan
sebagai benda mati, karena tidak mempunyai protoplasma dan dapat dikristalkan;
sedangkan dapat digolongkan sebagai benda hidup, karena mempunyai kemampuan
untuk kemampuan untuk reproduksi (berkembang biak) walaupun hanya pada sel
hidup, dan memiliki asam nukleat yaitu DNA atau RNA
1
Virus mempunyai ukuran sebesar 2 – 20 mµ. tetapi ada
juga beberapa virus yang berukuran sampai 300 mµ. karena ukuran yang sangat
kecil inilah maka virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop electron. Bentuk
virus bervariasi yaitu ada yang oval, memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan
berbentuk seperti kecebong.Tubuh virus terdiri atas kepala, kulit (selubung
atau kapsid), isi tubuh dan serabut ekor. Isi tubuh hanya satu macam asam
nukleat yaitu DNA atau RNA. Ciri lainnya adalah virus tidak dapat bergerak
maupun melakukan metabolisme.
2
Perkembangbiakan Virus
Dalam perkembangbiakannya virus
memerlukan sel yang hidup. Oleh karena itu virus harus menyerang organism lain,
yang disebut sel inang. Sel inang dapat berupa sel dari bakteri, hewan, manusia
dan tumbuhan. Virus yang menyerang bakteri disebut bakteriofage atau fag. Salah
satu contoh bakteri yang diserang virus adalah bakteri Echericia coli. Cara
virus menginfeksi bakteri dibedakan menjadi dua macam yaitu secara litik (virus
yang menghancurkan sel induk setelah berhasil mereproduksikan diri) dan secara
lisogenik (virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi
dengan DNA sel bakteri), sehingga jika bakteri membelah diri maka virus akan
ikut membelah.
·
Ciri-ciri Virus Berdasarkan Struktur
Tubuhnya
Berukuran ultra mikroskopis
Parasit sejati/parasit obligat
Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
Dapat dikristalkan
Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
Berukuran ultra mikroskopis
Parasit sejati/parasit obligat
Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
Dapat dikristalkan
Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
·
Struktur Virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:
a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
c. Isi
tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
d. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
·
Reproduksi
Virus
Cara reproduksi virus dikenal sebagai
proliferasi yang terdiri dari:
a.
Daur
litik (litic cycle)
1
Fase
Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya
ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim
lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri
untuk memasukkan asam inti virus.
2
Fase
Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel
bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri.
Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
3
Fase
Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA
bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah
bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis
virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
4
Fase
Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah
terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang
terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
5
Fase
Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka
virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya
virus akan mencari inang baru.
b.Daur lisogenik
(lisogenic cycle)
1
Fase
Penggabungan
Dalam menyisip
ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip
di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam
DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
2
Fase
Pembelahan
Setelah menyisip
DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk
melakukan pembelahan.
3
Fase
Sintesis
DNA virus
melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
4
Fase
Perakitan
Setelah virus
membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk
virus baru
5
Fase
Litik
Setelah
perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang
akan mencari inang baru.
I. Peran
Virus dalam Kehidupan Manusia
Beberapa virus ada yang dapat
dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat
(penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik
(penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor biologi pada
Purdue's School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia
kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15
Desember 2002, David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit
(paru-paru). Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap
kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Virus sangat dikenal sebagai
penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak
ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang
sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang
saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi
hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada
penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang
mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut
disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Tabel
berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh virus.
Selain manusia, virus juga
menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian
yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil
panennya yang berkurang.
Berikut
ini beberapa kegunaan virus bagi manusia :
1
Membuat
antitoksin
Cara
pembuatan antitoksin ini adalah dengan cara penggabungan DNA manusia ke dalam
DNA bakteri dengan bantuan virus. Ke dalam DNA virus disambung DNA manusia yang
mengontrol sintesis antitoksin (pelawan penyakit). Selanjutnya oleh virus, gen
tadi disambungkan ke dalam sel bakteri. Sel bakteri ini akan memuat gen
manusia. Itu artinya bakteri tersebut akan dapat memproduksi antitoksin
manusia. Setelah bakteri membelah diri, kemudian antitoksin yang dihasilkan
akan diambil untuk melawan penyakit yang menyerang manusia.
2
Melemahkan
bakteri
Jika
DNA virus lisogenik masuk ke dalam DNA bakteri patogen (penyebab penyakit) maka
bakteri tersebut dapat menjadi tidak berbahaya. Dengan begitu, bakteri patogen
tersebut tidak dapat lagi menimbulkan penyakit pada manusia.
3
Memproduksi
vaksin
Vaksin
adalah patogen (organisme penyebab penyakit) yang telah dilemahkan sehingga
jika menyerang manusia, tidak berbahaya lagi. Virus memiliki kemampuan untul
melemahkan patogen tersebut. Vaksin hanya memacu tubuh manusia untuk
memproduksi antibodi. Kelak jika patogen sebenarnya menyerang, maka tubuh telah
kebal karena berhasil memproduksi anibodi bagi patogen tersebut
J.Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus
Kemampuan
virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan
oleh:
a. keberadaan dan aktivitas reseptor
pada permukaan inang yang memudahkan virus untuk melekat.
b. kemampuan virus menginfeksi sel
c. kecepatan replikasi virus dalam sel
inang
d. kemampuan sel inang dalam menahan
serangan virus.
Sebagian besar virus masuk ke tubuh
manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka. Jika ada virus yang masuk,
sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan
interferon (protein khas).
K.Penyakit manusia akibat virus
Contoh paling umum dari penyakit
yang disebabkan oleh virus adalah pilek (yang bisa
saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus), cacar, AIDS (yang
disebabkan virus HIV), dan demam herpes (yang
disebabkan virus herpes simpleks). Kanker leher rahim juga diduga disebabkan sebagian
oleh papilomavirus (yang menyebabkan papiloma, atau
kutil), yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan
hubungan antara kanker dan agen-agen infektan. Juga ada beberapa kontroversi
mengenai apakah virus borna, yang
sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda,
juga bertanggung jawab kepada penyakit psikiatris pada
manusia.
Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada
manusia menimbulkan kekhawatiran penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan meningkat seiring dengan ditemukannya
cara penciptaan varian virus baru di laboratorium.
Kekhawatiran juga terjadi terhadap
penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang telah menyebabkan wabah terbesar
dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan kepunahan suatu bangsa. Beberapa
suku bangsa Indian telah punah akibat wabah, terutama penyakit cacar,
yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya diragukan dalam jumlah
pastinya, diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar. Penyakit ini
secara tidak langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru
Amerika.
Salah satu virus yang dianggap
paling berbahaya adalah filovirus. Grup
Filovirus terdiri atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman, dan ebola. Filovirus
adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, yang dalam jumlah besar tampak
seperti sepiring mi. Pada April 2005, virus Marburg menarik perhatian pers dengan
terjadinya penyebaran di Angola. Sejak Oktober 2004 hingga 2005, kejadian
ini menjadi epidemi terburuk di dalam kehidupan manusia
Penyakit pada manusia yang
disebabkan oleh virus
- lnfluenza
Penyebab influenza adalah virus
orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola. Virus influenza ditularkan lewat
udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat pernapasan. Virus influenza pada
umumnya menyerang hanya pada sistem pernapasan. Terdapat tiga tipe serologi
virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C. Tipe A dapat menginfeksi manusia dan
hewan, sedangkan B dan C hanya menginfeksi manusia. Gejala influenza adalah
demam, sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan nafsu makan, Orang yang
terserang influenza biasanya akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari.
Penanggulangan virus ini telah
diusahakan oleh beberapa ahli dengan pembuatan vaksin. pendekatan terbaru
adalah dengan pemakaian mutan virus hidup vang dilemahkan untuk mendorong agar
respon kekebalan tubuh meningkat.Pencegahan terhadap penyakit influenza adalah
dengan menjaga daya tahan tubuh dan menghindari kontak dengan penderita
influenza.
- Campak
Campak disebabkan oleh virus
paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim neurominidase.Gejala campak adalah
demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.Di awal masa inkubasi,
virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas. Di akhir masa inkubasi, virus
menuju darah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama kulit.
- Cacar air
Cacar air disebabkan oleh virus
Herpesvirus varicellae. Virus ini mempunvai DNA ganda dan menyerang sel diploid
manusia.
- Hepatitis
Hepatitis (pembengkakan hati)
disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 3 macam virus hepatitis yaitu hepatitis A,
B, dau C (non-A,non-B). Gejalanya adalah demam, mual, dan muntah, serta
perubahan warna kulit dan selaput lendir menjadi kuning. Virus hepatitis A
cenderung menimbulkan hepatitis akut, sedangkan virus hepatitis B cenderung
menimbulkan hepatitis kronis. Penderita hepatitis B mempunyai risiko menderita
kanker hati. Penyakit ini dapat rnenular melalui minuman yang terkontaminasi,
transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
- Polio
Polio disebabkan oleh poliovirus.
Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila virus menginfeksi selaput otak
(meninges) dan merusak sel saraf yang berhubungan dengan saraf tepi.
Virus ini menyerang anak - anak
berusia antara 1 - 5 tahun . virus polio dapat hidup di air selama berbulan -
bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang diminum. Dalam keadaan beku
virus ini dapat ditularkan lewat lingkungan yang buruk, melalui makanan dan
minuman. penularan dapat terjadi melalui alat makan bahkan melalui ludah.
- Gondong
Penyakit gondong disebabkan oleh
paramyxovirus dapat hidup dijaringan otak , selaput otak, pankreas, testis,
kelenjar parotid dan radang di hati. Penyakit gondong ditandai dengan
pembengkakan di kelenjar parotid pada leher di bawah daun telinga. penularannya
terjadi melalui kontak langsung dengan penderita melalui ludah, urin dan
muntahan.
- AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) adalah penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus
HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV adalah virus kompleks yang
rnempunvai 2 molekul RNA di dalam intinya. Virus tersebut diduga kuat berasal
dari virus kera afrika yang telah mengalami mutasi. Walaupun AIDS sangat
mematikan, penularannya tidak semudah penularan virus lain. Virus HIV tidak
ditularkan melalui kontak biasa seperti jabat tangan, pelukan, batuk, bersin,
peralatan makan dan mandi, asalkan tidak ada luka di kulit.
Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh
melalui luka di kulit atau selaput lendir. Penularannya dapat terjadi melalui
hubungan seksual, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak
steril. Gejala awal ditandai oleh pembesaran nodus limfa. Penyakit yang umumnya
diderita adalah pneumonia, diare, kanker, penurunan berat badan, dan gagal
jantung. Pada penderita, virus HIV banyak terkonsentrasi di dalam darah dan
cairan mani. Sekali virus menginfeksi penderita, virus akan tetap ada sepanjang
hidup penderita.
- Ebola
Gejala awal vang ditimbulkan ebola
mirip influenza, yaitu demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan hilang
nafsu makan.Gejala ini muncul setelah 3 hari terinfeksi. Setelah itu virus
ebola mulai mereplikasikan dirinya. Virus ebola menyerang sel darah.Sebagai
akibatnva sel darah yang mati akan menyumbat kapiler darah, mengakibatkan kulit
memar, rnelepuh, dan seringkali larut seperti kertas basah.
Pada hari ke-6, darah keluar dari
mata, hidung, dan telinga. Selain itu penderita memuntahkan cairan hitam vang
merupakan bagian jaringan dalam tubuh yang hancur.Pada hari ke-9, biasanva
penderita akan mati.
Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola (darah, feses, urin, ludah, keringat). Sampai saat ini belum ada obat penyembuhnya.
Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola (darah, feses, urin, ludah, keringat). Sampai saat ini belum ada obat penyembuhnya.
Virus ebola ditemukan pada tahun
1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di alam belum diketahui, demikan pula
bagaimana prosesnya menjadi epidemik. Virus ebola dapat hidup di atmosfer
selama beberapa menit. kemudian akan mati oleh radiasi uliraviolet.
- Herpes simpleks
Disebabkan oleh virus anggota
sukuHerpetoviridae, yang menyerang kulit dan selaput lendir. Virus herpes
simplex dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang dewasa.Penyakit ini biasanya
menyerang mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan kadang - kadang otak.
Infeksi pertama biasanya setempat dan cenderung hilang timbul. Virus masuk ke
dalam tubuh melalui luka kecil. Pada bayi, virus sering ditularkan pada saat
dilahirkan.
Selain itu virus juga ditularkan
melalui hubungan seksual. Kecuali pada mata dan otak, gejala utama penyakit
adalah timbul gelembung - gelembung kecil. Gelembung tersebut sangat mudah
pecah. Infeksi pada alat kelamin diduga merupakan salah satu faktor penyebab
tumor ganas di daerah genitalia tersebut.
- Papilloma
Disebabkan oleh salah satu virus
yang diduga dapat menimbulkan tumor di kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan
saluran utama pernapasan.Infeksi terjadi melalui kontak langsung dan hubungan
seksual dengan penderita.
- SARS (Severe Acute Respirotory Syndrome)
Diduga disebabkan oleh virus Corona
mamalia (golongan musang, rakun) yang mudah sekali bermutasi setiap terjadi
replikasi.Gejala-gejala penyakit: suhu tubuh di atas 39oC, menggigil, kelelahan
otot, batuk kering, sakit kepala, susah bernapas, dan diare.
- Rabies
Disebabkan oleh virus rabies. Rabies
sebenarnya merupakan penyakit yang menyerang hewan, misalnya anjing, kucing,
dan kelelawar penghisap darah. Hewan yang terkena dapat menunjukkan tingkah
laku agresif ataupun kelumpuhan.Virus ditularkan pada manusia melalui gigitan
binatang yang terinfeksi. Setelah masa inkubasi yang sangat bervariasi, dari 13
hari sampai 2 tahun (rata-rata 20 - 60 hari), timbul gejaia kesemutan di
sekitar luka gigitan, gelisah, dan otot tegang. Gangguan fungsi otak, seperti
hilangnya kesadaran, terjadi kira - kira satu minggu kemudian, Rabies sering
kali menyebabkan kematian.
L.Pencegahan dan pengobatan
Karena biasanya memanipulasi
mekanisme sel induknya untuk bereproduksi, virus sangat sulit untuk dibunuh.
Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling
efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami
tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat
infeksi virus.Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya
disalah-antisipasikan dengan penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri
terhadap antibiotik. Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Setelah saya membaca materi tentang
virus pada manusia,saya dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan virus
adalah parasit
berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya
dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan
sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri.Adapun contoh-contoh dari virus yaitu Virus RNA dan
Virus DNA.
Virus RNA
merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah
virus kelas III, IV, V, dan VI. Beberapa contoh familia virus yang
termasuk ke dalam kelompok ini adalah Retroviridae, Picornaviridae,
Orthomixoviridae, dan Arbovirus.Virus DNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa DNA, kelompok
yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII. Beberapa
contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
Herpesviridae, Parvoviridae, dan Poxviridae.
Contoh
paling umum dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek (yang bisa saja disebabkan oleh
satu atau beberapa virus sekaligus), cacar, AIDS (yang disebabkan virus HIV), dan demam herpes (yang disebabkan virus herpes simpleks).Selain
merugikan,virus juga mempunyai peranan yang menguntungkan yaitu membuat
antitoksin,melemahkan bakteri dan memproduksi vaksin.
B.Saran
Bagi para pembaca dengan melihat
begitu sulit untuk membunuh virus,disarankan untuk menggunakan metode
pengobatan yang paling efektif yaitu vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap
proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi
virus.Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan
dengan penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik adalah
resistansi bakteri terhadap antibiotik. Karena itulah diperlukan pemeriksaan
lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri
atau virus.
DAFTAR
PUSTAKA
Creager, A.N.H. (2002) (Didigitalisasi oleh Google
Penelusuran Buku). The life of a virus: tobacco mosaic virus as an
experimental model, 1930-1965 (edisi ke-Edisi ke-2). Chicago: University of Chicago
Press. hlm. hlm. 119. ISBN 0226120260, 9780226120263.
Rous P (1911). "A sarcoma of the fowl transmissible by an agent
separable from the tumor cells" (pdf). J Exp Med 13: 397-399.
Stanley WM (1933). "Isolation of a crystalline protein possessing
the properties of tobacco mosaic virus" (pdf). Science 81: 644-645.
Hershey AD, Chase M (1952). "Independent Function of Viral Protein and
Nucleic Acid in Growth of Bacteriophage" (pdf). Journal of General Physiology 36:
39-56.
Strauss, JH.; Strauss, EG. (2008), Viruses and
Human Disease, London: Elsevier, ISBN 978-0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran Buku Google)
Hidari KIPJ (2010). "Glycan Receptor for Influenza Virus" (pdf). The Open Antimicrobial
Agents Journal 2: 26-33.
Mahy, BWJ.; van Regenmortel, MHW. (2010), Desk
Encyclopedia of General Virology, San Diego: Elsevier, ISBN 978-0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran Buku Google)
Cossart, P (2005), Cellular Microbiology,
Washington DC: American Society for Microbiology Press, ISBN 1-55581-302-X (lihat di Penelusuran Buku Google)
abcdCheng, H.; Hammar, L. (2004), Cellular Microbiology,
Singapore: World Scientifis Publishing Co. Pte. Ltd., ISBN 981-238-614-9
Carter, JB.; Saunders, VA. (2007), Virology:
Principles and Applications, England: John Wiley & Sons, Ltd., ISBN 978-0-470-023860-0 .
makasih banyak ya infonya .. sukses selalu
BalasHapusSama-sama :)
BalasHapusTerimakasih ya atas kunjungannya :D
I am undeniably thankful to you for providing us with this invaluable related information. My spouse 103 155 104 8099 apk scr888 casino game 3 and I are easily grateful, quite frankly the documents we needed.
BalasHapusI really enjoy reading your blog 918Kiss Online Gaming Malaysia as the postings are so simple to read and follow. Outstanding. Please keep it up. Thanks.
BalasHapus