Senin, 25 November 2013

Jangan Benci CINTA!



“Sayang kenapa bintang selalu bersinar terang Padahal dari bumi dia terlihat sangat kecil ? Sedangkan purnama yang nampak begitu besar tidak akan dapat bersinar terang jika tidak karena matahari dan datangnya pun juga tidak setiap hari ? Kenapa sayang ?” tanya Adit kepadaku melalui telpon.

Sambil merenungi langit yang sama dengan adit dan  melalui telpon genggam  aku lagsung menjawab dengan yakin..
“yah itu Karena bulan tidak punya cahaya sendiri sedangkan ia menjanjikan ke indahan malam kepada dunia, jadi ia meminta matahari membantunya untuk menyinari bumi yang luas ini.. Malam tanpa cahaya bulan bakal suram seperti adit tanpa mita..hehehh. Nah... apa bila purnama hadir setiap malam akan banyak yang enggan menunggu ke datangannya. Saya pikir begitu sayang”

Seketika Adit diam, namun aku tahu dia sedang tersenyum di sana.
“Oohh begitu ya sayang ? lalu apa jadinya bila malam tanpa bintang ?” sambung Adit .

Adit memang seperti itu, selalu melontarkan peratnyaan yang bertubi-tubi padaku.. Namun itu hal yang sudah biasa kami lakukan untuk menjaga komunikasi agar tak bosan.

“Eemmm bintang itu pelengkap malam sayang, jika bukan karena bintang, malam akan berkurang indahnya..  Malam itu gelap namun sangat berkesan dengan hadirnya bintang dan bulan.” Jawabku !

“Namun sayang bagaimana bila keduanya tidak nampak semalam?” lagi-lagi pertanyaan adit.

 “Yah,, malam nggak indah donk!” Jawabku sedikit kusut
Walau terkadang aku merasa BT denga pertanyaan Adit, aku tetap menjawabnya. Itu karena aku tidak mau kalah dari dia.. Dan Adit tidak berhenti melontarkan pertanyaan yang masih tersimpan di benaknya. Sekali lagi dia memberiku pertanyaan.

“Jika demikian, apa kamu masih mau menatapnya?”
“Buat apa dipandang sayang, kan suram, gelap dan gak berkesan pula?”

Adit selalu memahami keadaanku. Di saat aku menjawab pertanyaan dengan sedikit tegas, di saat itu Adit memberikan Kesimpulannya.. Dan kesimpulann dari Adit itu yang sellau aku tunggu-tunggu.

“Ooh jadi begitu ya sayang.
sayang, bila suatu saat bulan tak datang di malam hari, kamu jangan membenci malam!
Bila bintang berkurang sehingga tak dapat menambah keindahan malam, jangan pula kamu membenci malam!

Begitu pula denganku sayang..
jangan mencintaiku karena kamu menyukai cara aku mencintai,
Aku takut apa yang terjadi jika aku berhenti memperlakukanmu dengan cara yang kamu sukai?

Jangan juga kamu mencintaiku karena aku selalu membuatmu merasa nyaman,
Aku takut apa yang terjadi jika aku berhenti membuatmu merasa seperti itu?

Dan jangan kamu mencintaiku karena ke indahan parasku...
Aku takut cintamu akan memudar jika kelak aku sudah tak muda lagi..

Jangan kamu mencintaiku karena harta,karena suatu saat hartaku mungkin  akan habis...
Lalu kamu akan meninggalkanku.

Cintailah aku tanpa alasan sayang ..
biar nanti ada yang kurang terhadapku ku harap kau tetap menyempurnakannya, dan tak juga punya alasan untuk meninggakanku”

“Dan terakhir Ana Uhibbuky, ya Habibi”

“Dengan isak tangisku, Aku segera menyapa kalimat terakhirnya “ Naam”
Semoga kita selalu berada dalam keabadian itu.. Teruslah mendoakan yang terbaik untuk kita sayang!”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar